Sumbar | Ketua DPD Garda Nasdem Kota Padang Deswandi Bajadi, SE peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 sebagai momentum mengenang tonggak perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Menurut Deswandi Bajadi, pemuda saat ini berhutang budi pada para tokoh pemuda tahun 1928.
Mari jadikan ikrar pemuda tahun 1928 lalu sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita Indonesia merdeka, ujar Ketua Garda Nasdem Kota Padang saat di wawancara, Jum’at (27/10/2023).
Deswandi Bajadi juga berharap, peringatan Sumpah Pemuda bisa semakin mempertebal semangat dalam mengisi kemerdekaan.
“Perbaiki kualitas dan tunjukkan jati diri sebagai bangsa besar berkualitas dan bermartabat,” imbuhnya.
Dia menuturkan, bangsa Indonesia, terutama para pemuda berhutang budi pada para tokoh pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan sumpah pemuda.
“Sehingga mereka mampu menjadi pelopor pemuda untuk bangun kesadaran kebangsaan Indonesia sekaligus komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan,”ujarnya.
Lebih lanjut, Deswandi Bajadi harus diteladani untuk membangun bangsa dan menyatukan Indonesia. Hal itu sesuai dengan tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun ini.
“Tema dari Hari Sumpah Pemuda 2023 yakni ‘Bersama Majukan Indonesia’ “
Tema Sumpah Pemuda 2023
Setiap tahunnya, pemerintah mengusung tema yang berbeda untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. Pada perayaan yang ke-95 ini, pemerintah mengusung tema Bersama Majukan Indonesia.
Adapun makna tema tersebut seperti dikutip dari Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 oleh Kemenpora RI, yaitu:
Membangun Semangat Kolaborasi dari semua elemen Bangsa dalam Memajukan Indonesia.
> Memantapkan kerja bersama dalam satu orkestrasi gerak langkah melalui rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun 2023 sehingga tercipta Pemuda Maju.
> Meraih Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) melalui kerjasama lintas kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.
Deswandi Bajadi menambahkan, apabila kamu muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara, dampak negatif ini akan masuk dengan mudahnya, ungkapan.
“Oleh karena itu, revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat,” tandasnya.